Pakaian Minim

Jihan Safira
2 min readJul 2, 2020

--

Kalau kalian mengikuti berita-berita yang ada di twitter dan dimanapun, kalian pasti tau kan kalau korban pelecehan seksual masih sering disalahkan, kan?

“Bajunya terlalu terbuka tuh”

“Kucing mana yang nolak dikasih ikan”

Biasanya setelah mendengar hal-hal tersebut, kita akan mendengar hal-hal ini

“Ya lo harusnya jaga pandangan lah, susah banget emang?”

“Lemah banget lo gitu aja ga bisa nahan”

Cara kami berpakaian seharusnya berada di bawah kontrol kami, tidak diatur oleh orang lain. Biarkan cara berpakaian kami menjadi cara kami mengekspresikan diri.

But here is where things get tricky ..

Kita boleh mengekspresikan diri dengan cara berpakaian seperti apapun. Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa orang lain bisa mempersepsikan suatu hal yang sama dengan cara yang berbeda. Dan kita harus mengerti bahwa hal ini di luar kontrol kita. Ingat bahwa kita hanya mempunyai kontrol atas diri kita sendiri.

Sebagai orang yang mempunyai kontrol penuh atas diri, cara berpakaian juga termasuk ke dalamnya. Dalam berpakaian kita harus memperhitungkan keadaan sekitar. Apakah kita akan keluar siang hari atau pada malam hari? Apakah tempat tersebut terkenal rawan? Apakah dalam perjalanan ke sana kita menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum? Apakah ada teman atau orang lain yang bisa kita percaya untuk menjaga kita nanti?

Ke pantai menggunakan bikini tidak masalah (walaupun tetap harus disesuaikan dengan adat sekitar), Ke mall menggunakan baju yang terbuka juga relatif aman. Tapi kalau di jalan, di kendaraan umum atau di tempat yang terkenal “rawan” menggunakan baju yang terbuka, untuk apa?

Banyak pertimbangannya ya? betul. Tapi jangan naif untuk mengharapkan semua orang mempunyai prinsip hidup dan batasan respect yang sama dengan kita.

“Masa pake baju aja harus diatur sih?!!!”

“Kenapa ga mereka yang diajarin untuk jaga pandangan sih?!!!”

Tentu saja para lelaki ini harus menjaga pandangan. Dan setau saya, banyak juga kok laki-laki yang tidak melecehkan perempuan. Tapi lagi-lagi, kita harus jujur terlebih dahulu pada diri sendiri bahwa kita tidak tau lelaki seperti apa yang akan kita temui sepanjang perjalanan nanti. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah memperhitungkan situasi dan kondisi.

We can’t expect the world to be our kind of perfect.

Pelaku kejahatan salah dan saya berharap mereka mendapatkan hukuman yang sesuai. Tapi kalau memang ingin menggunakan baju yang terbuka, mempertimbangkan situasi dan kondisi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Iya, mengajarkan lelaki untuk menjaga pandangan tentu saja baik dan harus. Akan tetapi, mempertimbangkan situasi dan kondisi dalam membuat keputusan juga tidak ada salahnya bukan? Tidak ada ruginya kok.

Kita sampai lelah berbicara A, B, C juga belum tentu akan ditangkap seperti itu oleh orang lain. Tapi ingat, yang di dalam kuasa kita hanya diri kita sendiri. Kita tidak bisa mengatur tingkah laku dan pikiran orang lain.

Menurut saya, akan lebih baik untuk kita “mengekspresikan” diri di tempat yang sesuai. It’s for your own safety, our safety. Not all places are safe for us to show our skin, Let alone too much skin.

The world is a better place than before but it’s still far from perfect. Selama belum sempurna, kita bisa beradaptasi dan berusaha agar dunia ini bisa menjadi tempat yang lebih aman lagi untuk kita semua.

--

--